Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit kelompok Plasmodium yang penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles.
Penyakit ini banyak terjadi di daerah tropis yang jika terlambat ditangani bisa berakibat kematian. Sebagai salah satu daerah tropis, Indonesia ternyata menjadi sarang paling nyaman untuk nyamuk malaria berkembangbiak. Terbukti, ada sekitar 25 jenis nyamuk Anopheles penyebab malaria yang terdapat di Indonesia.
"Ternyata ada 25 jenis nyamuk malaria yang senang hidup di Indonesia, jumlah ini tertinggi di dunia. Kalau Afrika yang malaria begitu banyak nyamuk jenis Anopheles cuma 2. 2 saja sudah membuat Afrika begitu berat, jadi bayangkan Indonesia dengan 25 jenis nyamuk," ujar Dr Rita Kusriastuti, MSc, Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Dit P2B2), Ditjen PP dan PL Kemenkes, dalam acara media briefing tentang Hari Malaria Sedunia 2012, di Hotel Acacia, Jl Kramat Raya Jakarta, Selasa (24/4/2012).
Menurut Dr Rita, Indonesia yang merupakan daerah tropis membuat nyamuk 'betah' dan bisa berkembangbiak di semua tempat. 25 jenis nyamuk Anopheles itu bisa hidup hampir di semua tempat seperti di pinggir laut, sepanjang pantai, sawah, kali, sungai kebun, hutan, gunung, rawa dan dan sebagainya.
"Tapi Alhamdulillah kita kuat sekali dalam program pengendalian, bersama antara pusat, daerah, puskesmas sampai ke masyarakatnya. Tidak bisa hanya puskesmas dan dinas kesehatan, tapi kami mencoba merangkul masyarakat," lanjut Dr Rita.
Di dunia ada sekitar 3.000 spesies nyamuk. Dan dari sekian banyak jenis nyamuk, ada sekitar 450 spesies yang hidup di Indonesia, yang membuat Indonesia menempati peringkat kedua setelah Brasil untuk jumlah spesies nyamuk terbanyak di dunia.
"Dari 450 spesies, ada 22-25 spesies Anopheles yang dapat menularkan malaria. Tiap spesies punya cara masing-masing untuk menularkan malaria dan punya perilaku yang khusus. Ada yang suka darah manusia dan ada yang suka darah hewan. Ada yang masa hidupnya panjang dan ada yang pendek," jelas Dr William Hawley dari CDC UNICEF, yang sudah meneliti spesies nyamuk selama 30 tahun.
Menurut Dr Will, di Afrika ada sekitar 12 jenis nyamuk dan yang paling berbahaya menyebabkan malaria ada dua jenis, yaitu Anopheles gambiae dan Anopheles funestus.
"Yang paling berbahaya adalah Anopheles gambiae dan hanya ada di Afrika. Nyamuk ini habitatnya ada di lubang-lubang yang dibuat manusia dan makanannya berasal dari darah manusia dan bisa tinggal di rumah-rumah penduduk. Ini menyebabkan kasus malaria sangat banyak di Afrika," jelas Dr Will.
Nyamuk malaria yang paling berbahaya adalah yang menyukai darah manusia dan masa hidupnya panjang, lebih dari 10 jam. Dr Will menjelaskan, parasit Plasmodium memiliki siklus hidup sekitar 10 hari, sehingga bila nyamuk Anopheles mati sebelum 10 hari maka rantai penularannya bisa putus.
(Detik Health)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar