Apakah ciri ciri penyakit malaria, apa bedanya dengan demam biasa ?
Malaria disebabkan oleh protozoa golongan Plasmodium yang ditularkan lewat nyamuk Anopheles. Malaria merupakan penyakit yang bersifat endemik, artinya seseorang dapat terjangkit malaria apabila ada riwayat bepergian atau tinggal di daerah endemik malaria.
Gejala utama malaria berupa :
- Demam yang bersifat periodik (tidak terus-menerus). Pada malaria tertiana, demam terjadi tiap hari ke-3. Sedangkan pada malaria kuartana, demam terjadi tiap 4 hari. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium yaitu menggigil (15 menit-1 jam), puncak demam (2-6 jam), dan berkeringat (2-4 jam).
- Anemia, disebabkan oleh penghancuran sel darah merah yang berlebihan.
- Splenomegali (pembesaran limpa), merupakan gejala khas malaria kronik.
- Ikterus (penumpukan zat warna bilirubin yang ditandai dengan kulit dan mata menguning).
Demam malaria adalah demam yang terjadi berulang secara periodik ada yang 3 hari sekali, ada yg 4 hari sekali dan diakhiri dengan periode menggigil, dan menghilang dengan sendirinya. Sekali terinfeksi malaria seumur hidup akan mengalami serangan demam menggigil itu jika kekebalan tubuh menurun. sedang demam biasa adalah demam yang hanya bersifat situasinoal dan bisa sembuh total dan biasanya karena penyakit infeksi akut non Plasmodium.
Gejala dan ciri – ciri demam malaria
Gejala dan ciri – ciri demam pada malaria yaitu penderita akan merasa menggigil seperti orang yang kedinginan namun suhu tubuh sangat tinggi. Kejadian menggigil disertai dengan demam tinggi ini bisa berlangsung beberapa jam kemudian penderita akan berkeringat dan suhu tubuh akan turun kembali normal. Kejadian ini bisa berlangsung tiap hari, atau tiap 2 hari atau tiap 3 hari atau tidak tentu tergantung jenis malarianya.
Pengobatan demam
Obat demam jenisnya banyak namun obat demam yang paling banyak beredar di pasaran adalah paracetamol. paracetamol adalah obat penurun panas yang tergolong aman dan banyak terdapat pada obat flu dan sakit kepala. paracetamol bisa menjadi pertolongan pertama di saat bayi, anak – anak maupun orang dewasa ketika mengalami demam di malam hari di mana klinik atau RS sangat jauh. ketika seseorang telah minum paracetamol namun belum mengalami kesembuhan dalam 2 hari maka harus segera berobat ke dokter untuk mencari penyebab demamnya.
Kapan sebaiknya ke dokter?
Demam bukanlah sesuatu yang buruk tetapi merupakan suatu alarm dari tubuh adanya suatu yang tidak beres dari dalam tubuh. Demam umumnya disebabkan karena adanya infeksi oleh karena itu jika demam telah berlangsung selama 2 hari maka pada hari ketiga harus berobat ke dokter untuk mencari penyebabnya
Adapun tanda seseorang harus berobat ke dokter ketika demam adalah suhu diatas 39°C, demam yang sifatnya naik turun, demam belum hilang selama 2 hari, adanya gejala – gejala lainnya yang menyertai berupa nafsu makan yang hilang, sakit perut, menggigil, sakit kepala hebat, sesak napas disertai batuk, mual, muntah dan gejala – gejala lain yang tidak dapat dijelaskan. Untuk bayi di bawah 6 bulan harus segera di bawa ke dokter jika mengalami demam di atas 38°C untuk mencegah kejang demam pada bayi.
Thanks for reading: Ciri ciri malaria
Rabu, 16 Mei 2012
Nyamuk Malaria
Meski bukan penyumbang penderita malaria terbanyak di dunia, tapi ternyata Indonesia punya tantangan tersendiri untuk memberantas penyakit menular ini. Dari sekian banyak negara, Indonesia merupakan negara yang memiliki jenis nyamuk malaria terbanyak di dunia.
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit kelompok Plasmodium yang penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles.
Penyakit ini banyak terjadi di daerah tropis yang jika terlambat ditangani bisa berakibat kematian. Sebagai salah satu daerah tropis, Indonesia ternyata menjadi sarang paling nyaman untuk nyamuk malaria berkembangbiak. Terbukti, ada sekitar 25 jenis nyamuk Anopheles penyebab malaria yang terdapat di Indonesia.
"Ternyata ada 25 jenis nyamuk malaria yang senang hidup di Indonesia, jumlah ini tertinggi di dunia. Kalau Afrika yang malaria begitu banyak nyamuk jenis Anopheles cuma 2. 2 saja sudah membuat Afrika begitu berat, jadi bayangkan Indonesia dengan 25 jenis nyamuk," ujar Dr Rita Kusriastuti, MSc, Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Dit P2B2), Ditjen PP dan PL Kemenkes, dalam acara media briefing tentang Hari Malaria Sedunia 2012, di Hotel Acacia, Jl Kramat Raya Jakarta, Selasa (24/4/2012).
Menurut Dr Rita, Indonesia yang merupakan daerah tropis membuat nyamuk 'betah' dan bisa berkembangbiak di semua tempat. 25 jenis nyamuk Anopheles itu bisa hidup hampir di semua tempat seperti di pinggir laut, sepanjang pantai, sawah, kali, sungai kebun, hutan, gunung, rawa dan dan sebagainya.
"Tapi Alhamdulillah kita kuat sekali dalam program pengendalian, bersama antara pusat, daerah, puskesmas sampai ke masyarakatnya. Tidak bisa hanya puskesmas dan dinas kesehatan, tapi kami mencoba merangkul masyarakat," lanjut Dr Rita.
Di dunia ada sekitar 3.000 spesies nyamuk. Dan dari sekian banyak jenis nyamuk, ada sekitar 450 spesies yang hidup di Indonesia, yang membuat Indonesia menempati peringkat kedua setelah Brasil untuk jumlah spesies nyamuk terbanyak di dunia.
"Dari 450 spesies, ada 22-25 spesies Anopheles yang dapat menularkan malaria. Tiap spesies punya cara masing-masing untuk menularkan malaria dan punya perilaku yang khusus. Ada yang suka darah manusia dan ada yang suka darah hewan. Ada yang masa hidupnya panjang dan ada yang pendek," jelas Dr William Hawley dari CDC UNICEF, yang sudah meneliti spesies nyamuk selama 30 tahun.
Menurut Dr Will, di Afrika ada sekitar 12 jenis nyamuk dan yang paling berbahaya menyebabkan malaria ada dua jenis, yaitu Anopheles gambiae dan Anopheles funestus.
"Yang paling berbahaya adalah Anopheles gambiae dan hanya ada di Afrika. Nyamuk ini habitatnya ada di lubang-lubang yang dibuat manusia dan makanannya berasal dari darah manusia dan bisa tinggal di rumah-rumah penduduk. Ini menyebabkan kasus malaria sangat banyak di Afrika," jelas Dr Will.
Nyamuk malaria yang paling berbahaya adalah yang menyukai darah manusia dan masa hidupnya panjang, lebih dari 10 jam. Dr Will menjelaskan, parasit Plasmodium memiliki siklus hidup sekitar 10 hari, sehingga bila nyamuk Anopheles mati sebelum 10 hari maka rantai penularannya bisa putus.
(Detik Health)
Thanks for reading: Nyamuk Malaria
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh protozoa parasit kelompok Plasmodium yang penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles.
Penyakit ini banyak terjadi di daerah tropis yang jika terlambat ditangani bisa berakibat kematian. Sebagai salah satu daerah tropis, Indonesia ternyata menjadi sarang paling nyaman untuk nyamuk malaria berkembangbiak. Terbukti, ada sekitar 25 jenis nyamuk Anopheles penyebab malaria yang terdapat di Indonesia.
"Ternyata ada 25 jenis nyamuk malaria yang senang hidup di Indonesia, jumlah ini tertinggi di dunia. Kalau Afrika yang malaria begitu banyak nyamuk jenis Anopheles cuma 2. 2 saja sudah membuat Afrika begitu berat, jadi bayangkan Indonesia dengan 25 jenis nyamuk," ujar Dr Rita Kusriastuti, MSc, Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Dit P2B2), Ditjen PP dan PL Kemenkes, dalam acara media briefing tentang Hari Malaria Sedunia 2012, di Hotel Acacia, Jl Kramat Raya Jakarta, Selasa (24/4/2012).
Menurut Dr Rita, Indonesia yang merupakan daerah tropis membuat nyamuk 'betah' dan bisa berkembangbiak di semua tempat. 25 jenis nyamuk Anopheles itu bisa hidup hampir di semua tempat seperti di pinggir laut, sepanjang pantai, sawah, kali, sungai kebun, hutan, gunung, rawa dan dan sebagainya.
"Tapi Alhamdulillah kita kuat sekali dalam program pengendalian, bersama antara pusat, daerah, puskesmas sampai ke masyarakatnya. Tidak bisa hanya puskesmas dan dinas kesehatan, tapi kami mencoba merangkul masyarakat," lanjut Dr Rita.
Di dunia ada sekitar 3.000 spesies nyamuk. Dan dari sekian banyak jenis nyamuk, ada sekitar 450 spesies yang hidup di Indonesia, yang membuat Indonesia menempati peringkat kedua setelah Brasil untuk jumlah spesies nyamuk terbanyak di dunia.
"Dari 450 spesies, ada 22-25 spesies Anopheles yang dapat menularkan malaria. Tiap spesies punya cara masing-masing untuk menularkan malaria dan punya perilaku yang khusus. Ada yang suka darah manusia dan ada yang suka darah hewan. Ada yang masa hidupnya panjang dan ada yang pendek," jelas Dr William Hawley dari CDC UNICEF, yang sudah meneliti spesies nyamuk selama 30 tahun.
Menurut Dr Will, di Afrika ada sekitar 12 jenis nyamuk dan yang paling berbahaya menyebabkan malaria ada dua jenis, yaitu Anopheles gambiae dan Anopheles funestus.
"Yang paling berbahaya adalah Anopheles gambiae dan hanya ada di Afrika. Nyamuk ini habitatnya ada di lubang-lubang yang dibuat manusia dan makanannya berasal dari darah manusia dan bisa tinggal di rumah-rumah penduduk. Ini menyebabkan kasus malaria sangat banyak di Afrika," jelas Dr Will.
Nyamuk malaria yang paling berbahaya adalah yang menyukai darah manusia dan masa hidupnya panjang, lebih dari 10 jam. Dr Will menjelaskan, parasit Plasmodium memiliki siklus hidup sekitar 10 hari, sehingga bila nyamuk Anopheles mati sebelum 10 hari maka rantai penularannya bisa putus.
(Detik Health)
Penyebab Penyakit Malaria
penyebab penyakit malaria
adalah parasit plasmodium yang terdapat pada nyamuk anopheles. setidaknya ada empat type plasmodium yang dapat meng-infeksi manusia:
• plasmodium falciparum,
• plasmodium vivax,
• plasmodium ovale, dan
• plasmodium malariae.
tanda-tanda dan gejala penyakit malaria
menurut berat-ringannya tanda-tanda dan gejalanya, gejala malaria dapat dibagi menjadi 2 jenis:
a. gejala malaria ringan (malaria tanpa komplikasi)
meskipun disebut malaria ringan, sebenarnya gejala yang dirasakan penderitanya cukup menyiksa. gejala malaria yang utama yaitu: demam dan menggigil, juga dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot atau pegal-pegal. gejala-gejala yang timbul dapat bervariasi tergantung daya tahan tubuh penderita dan gejala spesifik dari mana parasit berasal. gejala malaria ini terdiri dari tiga stadium berurutan yang disebut trias malaria, yaitu :
1. stadium dingin (cold stage)
berlangsung kurang kebih 15 menit sampai dengan 1 jam. dimulai dengan menggigil dan perasaan sangat dingin, gigi gemeretak, denyut nadi cepat tetapi lemah, bibir dan jari-jari pucat kebiru-biruan (sianotik), kulit kering dan terkadang disertai muntah.
2. stadium demam (hot stage)
berlangsung lebih dari 2 hingga 4 jam. penderita merasa kepanasan (fever). muka merah, kulit kering, sakit kepala dan sering kali muntah. nadi menjadi kuat kembali, merasa sangat haus dan suhu tubuh dapat meningkat hingga 41oc atau lebih. pada anak-anak, suhu tubuh yang sangat tinggi dapat menimbulkan kejang-kejang.
3. stadium berkeringat (sweating stage)
berlangsung lebih dar 2 hingga 4 jam. penderita berkeringat sangat banyak. suhu tubuh kembali turun, kadang-kadang sampai di bawah normal. setelah itu biasanya penderita beristirahat hingga tertidur. setelah bangun tidur penderita merasa lemah tetapi tidak ada gejala lain sehingga dapat kembali melakukan kegiatan sehari-hari.
b. gejala malaria berat (malaria dengan komplikasi)
penderita dikatakan menderita malaria berat bila di dalam darahnya ditemukan parasit malaria melalui pemeriksaan laboratorium sediaan darah tepi atau rapid diagnostic test (rdt) dan disertai memiliki satu atau beberapa gejala/komplikasi berikut ini:
• gangguan kesadaran dalam berbagai derajat (mulai dari koma sampai penurunan kesadaran lebih ringan dengan manifestasi seperti: mengigau, bicara salah, tidur terus, diam saja, tingkah laku berubah)
• keadaan umum yang sangat lemah (tidak bisa duduk/berdiri)
• kejang-kejang
• panas sangat tinggi
• mata atau tubuh kuning
• tanda-tanda dehidrasi (mata cekung, turgor dan elastisitas kulit berkurang, bibir kering, produksi air seni berkurang) perdarahan hidung, gusi atau saluran pencernaan
• nafas cepat atau sesak nafas
penyebab malaria yang paling utama adalah karena penularan parasit malaria yang dibawa oleh nyamuk anopheles. tanda-tanda dan gejala malaria yang paling umum adalah deman spesifik dimana tubuh terasa panas, namun penderita merasakan kedinginan yang amat sangat. semoga bermanfaat.
Patofisiologi Malaria
Patofisiologi pada malaria belum diketahui dengan pasti. Berbagai macam teori dan hipotesis telah dikemukakan. Perubahan patofisiologi pada malaria terutama berhubungan dengan gangguan aliran darah setempat sebagai akibat melekatnya eritrosit yang mengandung parasit pada endotelium kapiler. Perubahan ini cepat reversibel pada mereka yang dapat tetap hidup (survive). Peran beberapa mediator humoral masih belum pasti, tetapi mungkin terlibat dalam patogenesis terjadinya demam dan peradangan. Skizogoni eksoeritrositik mungkin dapat menyebabkan reaski leukosit dan fagosit, sedangkan sporozoit dan gametosit tidak menimbulkan perubahan patofisiologik.
Patofisiologi malaria adalah multifaktorial dan mungkin berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut :
a. Penghancuran eritrosit. Penghancuran eritrosit ini tidak saja dengan pecahnya eritrosit yang mengandung parasit, tetapi juga oleh fagositosis eritrosit yang mengandung parasit dan yang tidak mengandung parasit, sehingga menyebabkan anemia dan anoksia jaringan. Dengan hemolisis intra vaskular yang berat, dapat terjadi hemoglobinuria (blackwater fever) dan dapat mengakibatkan gagal ginjal.
b. Mediator endotoksin-makrofag. Pada saat skizogoni, eirtosit yang mengandung parasit memicu makrofag yang sensitif endotoksin untuk melepaskan berbagai mediator yang berperan dalam perubahan patofisiologi malaria. Endotoksin tidak terdapat pada parasit malaria, mungkin berasal dari rongga saluran cerna. Parasit malaria itu sendiri dapat melepaskan faktor neksoris tumor (TNF). TNF adalah suatu monokin , ditemukan dalam darah hewan dan manusia yang terjangkit parasit malaria. TNF dan sitokin lain yang berhubungan, menimbulkan demam, hipoglimeia dan sindrom penyakit pernafasan pada orang dewasa (ARDS = adult respiratory distress syndrome) dengan sekuestrasi sel neutrofil dalam pembuluh darah paru. TNF dapat juga menghancurkan plasmodium falciparum in vitro dan dapat meningkatkan perlekatan eritrosit yang dihinggapi parasit pada endotelium kapiler. Konsentrasi TNF dalam serum pada anak dengan malaria falciparum akut berhubungan langsung dengan mortalitas, hipoglikemia, hiperparasitemia dan beratnya penyakit.
c. Sekuestrasi eritrosit yang terinfeksi. Eritrosit yang terinfeksi plasmodium falciparum stadium lanjut dapat membentuk tonjolan-tonjolan (knobs) pada permukaannya. Tonjolan tersebut mengandung antigen malaria dan bereaksi dengan antibodi malaria dan berhubungan dengan afinitas eritrosit yang mengandung plasmodium falciparum terhadap endotelium kapiler darah dalam alat dalam, sehingga skizogoni berlangsung di sirkulasi alat dalam, bukan di sirkulasi perifer. Eritrosit yang terinfeksi, menempel pada endotelium kapiler darah dan membentuk gumpalan (sludge) yang membendung kapiler dalam alam-alat dalam.
Protein dan cairan merembes melalui membran kapiler yang bocor (menjadi permeabel) dan menimbulkan anoksia dan edema jaringan. Anoksia jaringan yang cukup meluas dapat menyebabkan kematian. Protein kaya histidin P. falciparum ditemukan pada tonjolan-tonjolan tersebut, sekurang-kurangnya ada empat macam protein untuk sitoaherens eritrosit yang terinfeksi plasmodium P. falciparum. Thanks for reading: Patofisiologi Malaria
Patofisiologi malaria adalah multifaktorial dan mungkin berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut :
a. Penghancuran eritrosit. Penghancuran eritrosit ini tidak saja dengan pecahnya eritrosit yang mengandung parasit, tetapi juga oleh fagositosis eritrosit yang mengandung parasit dan yang tidak mengandung parasit, sehingga menyebabkan anemia dan anoksia jaringan. Dengan hemolisis intra vaskular yang berat, dapat terjadi hemoglobinuria (blackwater fever) dan dapat mengakibatkan gagal ginjal.
b. Mediator endotoksin-makrofag. Pada saat skizogoni, eirtosit yang mengandung parasit memicu makrofag yang sensitif endotoksin untuk melepaskan berbagai mediator yang berperan dalam perubahan patofisiologi malaria. Endotoksin tidak terdapat pada parasit malaria, mungkin berasal dari rongga saluran cerna. Parasit malaria itu sendiri dapat melepaskan faktor neksoris tumor (TNF). TNF adalah suatu monokin , ditemukan dalam darah hewan dan manusia yang terjangkit parasit malaria. TNF dan sitokin lain yang berhubungan, menimbulkan demam, hipoglimeia dan sindrom penyakit pernafasan pada orang dewasa (ARDS = adult respiratory distress syndrome) dengan sekuestrasi sel neutrofil dalam pembuluh darah paru. TNF dapat juga menghancurkan plasmodium falciparum in vitro dan dapat meningkatkan perlekatan eritrosit yang dihinggapi parasit pada endotelium kapiler. Konsentrasi TNF dalam serum pada anak dengan malaria falciparum akut berhubungan langsung dengan mortalitas, hipoglikemia, hiperparasitemia dan beratnya penyakit.
c. Sekuestrasi eritrosit yang terinfeksi. Eritrosit yang terinfeksi plasmodium falciparum stadium lanjut dapat membentuk tonjolan-tonjolan (knobs) pada permukaannya. Tonjolan tersebut mengandung antigen malaria dan bereaksi dengan antibodi malaria dan berhubungan dengan afinitas eritrosit yang mengandung plasmodium falciparum terhadap endotelium kapiler darah dalam alat dalam, sehingga skizogoni berlangsung di sirkulasi alat dalam, bukan di sirkulasi perifer. Eritrosit yang terinfeksi, menempel pada endotelium kapiler darah dan membentuk gumpalan (sludge) yang membendung kapiler dalam alam-alat dalam.
Protein dan cairan merembes melalui membran kapiler yang bocor (menjadi permeabel) dan menimbulkan anoksia dan edema jaringan. Anoksia jaringan yang cukup meluas dapat menyebabkan kematian. Protein kaya histidin P. falciparum ditemukan pada tonjolan-tonjolan tersebut, sekurang-kurangnya ada empat macam protein untuk sitoaherens eritrosit yang terinfeksi plasmodium P. falciparum. Thanks for reading: Patofisiologi Malaria
Penyakit Malaria
Malaria dan pencegahannya
Malaria adalah suatu infeksi pada bagian dari sel darah yaitu infeksi pada sel darah merah. Ditularkan oleh nyamuk yang membawa parasit yang menyebabkan malaria. Apabila nyamuk pembawa parasit ini menggigit anda, parasit dapat masuk ke dalam darah anda.
Parasit tersebut bertelur, yang kemudian akan berkembang, melakukan replikasi sehingga menjadi banyak, dan parasit tersebut hidup dari sel darah anda sampai anda menjadi sakit. Jika tidak dilakukan pengobatan, malaria dapat sangat fatal sehingga berakibat pada kematian seseorang.
Apa saja gejala dan tanda-tanda malaria?
Berikut ini adalah gejala-gejala malaria antara lain:
1. Demam tinggi ( demam dapat mencapai 104 derajat fahrenheit atau lebih tinggi).
2. Perasaan dingin atau kaku pada seluruh tubuh.
3. Gemetar sampai bergoncang.
4. Keluar keringat berlebihan.
5. Tubuh terasa lemas, lelah.
6. Ketidaknyamanan yang disebut dengan malaise (rasa tidak enak pada tubuh) dan nyeri pada seluruh tubuh.
7. Sakit kepala
8. Rasa mual.
9. Muntah-muntah.
Dimana biasanya malaria dijumpai?
Malaria merupakan suatu masalah kesehatan yang banyak terjadi pada negara-negara tropis. Malaria juga dapat menjadi suatu masalah bagi orang-orang yang berkunjung ke negara-negara tropis tersebut. Jika anda bepergian atau traveling pada suatu daerah tropis atau ke suatu negara dimana kasus malaria sering terjadi di sana, anda sebaiknya berhati-hati akan rersiko penularan malaria dan lakukanlah tindakan pencegahan sebelum terserang penyakit ini.
Bagaimana anda dapat melindungi diri anda dari malaria?
Anda sebaiknya melakukan apapun yang anda bisa lakukan untuk menjaga diri anda dari gigitan nyamuk. Jika bisa, tidurlah dalam ruangan yang terpasang kelambu pada jendela dan pintunya sehingga nyamuk tidak bisa masuk. Gunakan atau pasang juga kelambu pada tempat tidur anda. Jika memungkinkan, semprot kelambu dengan permethrin (nama merek:elimite). Permethrin adalah obat semprot yang berfungsi mengusir atau menolak nyamuk. Sepanjang malam, pakailah celana berwarna terang dan kemeja baju lengan panjang. Adalah penting untuk melindungi diri anda dengan sebuah obat semprot penolak hama khususnya nyamuk yang berisi bahan kimia yang disebut dengan DEET kurang dari 35%. Hindari keluar rumah malam hari tanpa menggunakan pelindung, dimana pada malam hari nyamuk-nyamuk biasanya bersifat lebih aktif dan berpotensi tinggi terjadinya gigitan. Obat-obatan medis juga tersedia untuk membantu mencegah malaria.
Apa obat-obat medis yang dapat anda gunakan untuk mencegah malaria?
Jika anda merencanakan perjalanan ke negara dimana kasus malaria sering terjadi, anda mungkin akan memerlukan obat yang dapat menjaga anda dari penularan atau terserang malaria. Obat malaria ini disebut dengan obat prophylactic. Yang perlu anda ingat, meskipun ada obat yang dapat membantu anda mencegah penularan atau terserang malaria, akan tetapi tidak ada obat yang dapat memberikan perlindungan 100% kepada anda dan anda sebaiknya tetap melakukan tindakan-tindakan pencegahan terhadap penyakit ini seprti yang telah disebutkan di atas.
Obat malaria prophylactic digunakan atau dikonsumsi pada beberapa hari atau satu minggu sebelum anda memulai bepergian atau melakukan perjalanan. Anda akan tetap mengkonsumsi obat ini selama dalam perjalanan dan setelah perjalanan selama 1-4 minggu, hal ini tergantung pada obat apa yang anda minum (dokter akan memberikan anda arahan dan cara penggunaannya). Adalah penting untuk tetap mengkonsumsi obat ini setelah perjalanan anda selesai, hal ini dikarenakan parasite malaria dapat tetap hidup dalam darah anda. Jika anda menghentikan penggunaan obat ini terlalu cepat, hal ini dapat memberikan kesempatan bagi parasit malaria untuk tumbuh dan membuat anda sakit, terserang malaria. Obat-obat malaria mempunyai beberapa efek samping, dan tidak semua orang dapat/boleh meminumnya. Dokter akan memberitahukan kepada anda obat yang manakah yang tepat untuk anda. Apa saja jenis obat yang anda konsumsi akan tergantung pada tempat tujuan dimana anda akan bepergian.
Atovaquone atau proguanil (Malarone) dan Mefloquine (Lariam) adalah dua jenis obat yang dapat anda minum. Apabila anda tidak dapat atau tidak diperbolehkan meminum kedua jenis obat ini, dokter mungkin akan menyarankan anda untuk meminum doxycycline (Vibramycin). Obat ini membuat anda menjadi mudah terbakar sinar matahari, maka dari itu anda harus memakai topi, baju lengan panjang dan sunscreen protektor pada saat anda diluar rumah.
Jika anda melakukan perjalanan atau bepergian ke bagian tengah amerika, republik dominika, haiti atau beberapa wilayah di timur tengah, dokter mungkin akan memberikan anda resep obat chloroquine (nama dagang: Aralen) pada anda sebagai upaya pencegahan malaria.
Sumber:Artikel Kesehatan, Kesehatan Kerja, Manajemen, Penyakit, Pencegahan, Pengobatan, Tip Sehat Thanks for reading: Penyakit Malaria
Malaria adalah suatu infeksi pada bagian dari sel darah yaitu infeksi pada sel darah merah. Ditularkan oleh nyamuk yang membawa parasit yang menyebabkan malaria. Apabila nyamuk pembawa parasit ini menggigit anda, parasit dapat masuk ke dalam darah anda.
Parasit tersebut bertelur, yang kemudian akan berkembang, melakukan replikasi sehingga menjadi banyak, dan parasit tersebut hidup dari sel darah anda sampai anda menjadi sakit. Jika tidak dilakukan pengobatan, malaria dapat sangat fatal sehingga berakibat pada kematian seseorang.
Apa saja gejala dan tanda-tanda malaria?
Berikut ini adalah gejala-gejala malaria antara lain:
1. Demam tinggi ( demam dapat mencapai 104 derajat fahrenheit atau lebih tinggi).
2. Perasaan dingin atau kaku pada seluruh tubuh.
3. Gemetar sampai bergoncang.
4. Keluar keringat berlebihan.
5. Tubuh terasa lemas, lelah.
6. Ketidaknyamanan yang disebut dengan malaise (rasa tidak enak pada tubuh) dan nyeri pada seluruh tubuh.
7. Sakit kepala
8. Rasa mual.
9. Muntah-muntah.
Dimana biasanya malaria dijumpai?
Malaria merupakan suatu masalah kesehatan yang banyak terjadi pada negara-negara tropis. Malaria juga dapat menjadi suatu masalah bagi orang-orang yang berkunjung ke negara-negara tropis tersebut. Jika anda bepergian atau traveling pada suatu daerah tropis atau ke suatu negara dimana kasus malaria sering terjadi di sana, anda sebaiknya berhati-hati akan rersiko penularan malaria dan lakukanlah tindakan pencegahan sebelum terserang penyakit ini.
Bagaimana anda dapat melindungi diri anda dari malaria?
Anda sebaiknya melakukan apapun yang anda bisa lakukan untuk menjaga diri anda dari gigitan nyamuk. Jika bisa, tidurlah dalam ruangan yang terpasang kelambu pada jendela dan pintunya sehingga nyamuk tidak bisa masuk. Gunakan atau pasang juga kelambu pada tempat tidur anda. Jika memungkinkan, semprot kelambu dengan permethrin (nama merek:elimite). Permethrin adalah obat semprot yang berfungsi mengusir atau menolak nyamuk. Sepanjang malam, pakailah celana berwarna terang dan kemeja baju lengan panjang. Adalah penting untuk melindungi diri anda dengan sebuah obat semprot penolak hama khususnya nyamuk yang berisi bahan kimia yang disebut dengan DEET kurang dari 35%. Hindari keluar rumah malam hari tanpa menggunakan pelindung, dimana pada malam hari nyamuk-nyamuk biasanya bersifat lebih aktif dan berpotensi tinggi terjadinya gigitan. Obat-obatan medis juga tersedia untuk membantu mencegah malaria.
Apa obat-obat medis yang dapat anda gunakan untuk mencegah malaria?
Jika anda merencanakan perjalanan ke negara dimana kasus malaria sering terjadi, anda mungkin akan memerlukan obat yang dapat menjaga anda dari penularan atau terserang malaria. Obat malaria ini disebut dengan obat prophylactic. Yang perlu anda ingat, meskipun ada obat yang dapat membantu anda mencegah penularan atau terserang malaria, akan tetapi tidak ada obat yang dapat memberikan perlindungan 100% kepada anda dan anda sebaiknya tetap melakukan tindakan-tindakan pencegahan terhadap penyakit ini seprti yang telah disebutkan di atas.
Obat malaria prophylactic digunakan atau dikonsumsi pada beberapa hari atau satu minggu sebelum anda memulai bepergian atau melakukan perjalanan. Anda akan tetap mengkonsumsi obat ini selama dalam perjalanan dan setelah perjalanan selama 1-4 minggu, hal ini tergantung pada obat apa yang anda minum (dokter akan memberikan anda arahan dan cara penggunaannya). Adalah penting untuk tetap mengkonsumsi obat ini setelah perjalanan anda selesai, hal ini dikarenakan parasite malaria dapat tetap hidup dalam darah anda. Jika anda menghentikan penggunaan obat ini terlalu cepat, hal ini dapat memberikan kesempatan bagi parasit malaria untuk tumbuh dan membuat anda sakit, terserang malaria. Obat-obat malaria mempunyai beberapa efek samping, dan tidak semua orang dapat/boleh meminumnya. Dokter akan memberitahukan kepada anda obat yang manakah yang tepat untuk anda. Apa saja jenis obat yang anda konsumsi akan tergantung pada tempat tujuan dimana anda akan bepergian.
Atovaquone atau proguanil (Malarone) dan Mefloquine (Lariam) adalah dua jenis obat yang dapat anda minum. Apabila anda tidak dapat atau tidak diperbolehkan meminum kedua jenis obat ini, dokter mungkin akan menyarankan anda untuk meminum doxycycline (Vibramycin). Obat ini membuat anda menjadi mudah terbakar sinar matahari, maka dari itu anda harus memakai topi, baju lengan panjang dan sunscreen protektor pada saat anda diluar rumah.
Jika anda melakukan perjalanan atau bepergian ke bagian tengah amerika, republik dominika, haiti atau beberapa wilayah di timur tengah, dokter mungkin akan memberikan anda resep obat chloroquine (nama dagang: Aralen) pada anda sebagai upaya pencegahan malaria.
Sumber:Artikel Kesehatan, Kesehatan Kerja, Manajemen, Penyakit, Pencegahan, Pengobatan, Tip Sehat Thanks for reading: Penyakit Malaria
Pencegahan Penyakit Malaria
dibedakan pada jenis parasit malaria yang menjadi penyebab malaria yaitu protozoa dari jenis Plasmodium. Parasit malaria ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anophheles yang habitat hidupnya adalah tempat-tempat basah dan lembab.
Jenis-jenis Malaria digolongkan menjadi 4, yaitu:
Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium vivax, dimana penderita merasakan demam muncul setiap hari ketiga. Merupakan penyebab kira-kira 43% kasus malaria pada manusia
Malaria quartana, disebabkan oleh Plasmodium malariae, penderita merasakan demam setiap hari keempat. Menyebabkan kira-kira 7% malaria didunia.
Malaria tropica, disebabkan oleh Plasmodium falciparum, merupakan malaria yang paling patogenik dan seringkali berakibat fatal. Jenis penyakit malaria ini adalah yang terberat, karena dapat menyebabkan berbagai komplikasi berat seperti cerebral malaria (malaria otak), anemia berat, syok, gagal ginjal akut, perdarahan, sesak nafas, dll.Penderita Malaria jenis ini mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak.
Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium ovale. Malaria jenis ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan Pasifik Barat.
Seorang penderita dapat dihinggapi oleh lebih dari satu jenis plasmodium. Infeksi demikian disebut infeksi campuran (mixed infection). Biasanya campuran Plasmodium falciparumdengan Plasmodium Vivax atau Plasmodium Malariae. Infeksi campuran tiga jenis sekaligus jarang sekali terjadi. Infeksi jenis ini biasanya terjadi di daerah yang tinggi angka penularannya. Malaria yang disebabkan oleh P.Vivax dan P.Malariae dapat kambuh jika tidak diobati dengan baik. Malaria yang disebabkan oleh spesies selain P.Falciparum jarang berakibat fatal, namun menurunkan kondisi tubuh; lemah, menggigil dan demam yang biasanya berlangsung 10-14 hari.
Dengan adanya tanda dan gejala yang dikeluhkan serta tampak oleh Tim kesehatan, maka akan segera dilakukan pemeriksaan laboratorium (khususnya pemeriksaan darah) untuk memastikan penyebabnya dan diagnosa yang akan diberikan kepada penderita.
Cara mengobati penyakit malaria dapat dilakukan dengan 2 cara. Yaitu secara modern dan tradisional. Secara tradisional dilakukan dengan meminum ramuan obat-obatan yang dibuat dari pohon kina. Sedang secara modern yaitu dengan menggunakan tablet-tablet anti malaria.
Biasanya setelah dilakukan pemeriksaan yang didasarkan pada keluhan, baik secara langsung dari keluhan yang timbul maupun lebih berfokus pada hasil laboratorium maka dokter akan memberikan beberapa obat-obatan kepada penderita. Diantaranya adalah pemberian obat untuk menurunkan demam seperti paracetamol, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh sebagai upaya membantu kesembuhan.
Sedangkan obat antimalaria biasanya yang dipakai adalah Chloroquine, karena harganya yang murah dan sampai saat ini terbukti efektif sebagai penyembuhan penyakit malaria di dunia. Namun ada beberapa penderita yang resisten dengan pemberian Chloroquine, maka beberapa dokter akan memberikan antimalaria lainnya seperti:
Artesunate-Sulfadoxine/pyrimethamine,
Artesunate-amodiaquine,
Artesunat-piperquine,
Artemether-lumefantrine, dan
Dihidroartemisinin-piperquine.
Seperti kata pepatah orang-orang tua jaman dulu. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Jika Anda tinggal di daerah tropis atau subtropis terutama yang dikawasan yang lembab dan basah, sebaiknya menahan diri untuk tidak keluar tanpa menggunakan lotions antinyamuk (mosquito reppelent / mosquito lotions). Hal ini dimaksudkan untuk mencegah ada nyamuk yang mendekati anda dan menularkan parasit plasmodium kedalam darah Anda.
Meski ada kabar yang mengatakan bahwa penyakit malaria tidak dapat disembuhkan dan bisa kambuh kapan saja, namun kesembuhan total dari jangkitan malaria bukanlah sesuatu yang mustahil.
Cara mengobati malaria dapat dilihat dari jenis-jenis malaria yang diderita si pasien. Karena masing-masing jenis malaria mempunyai kadar obat penyembuh sendiri-sendiri tergantung pada keluhannya.
Semoga bermanfaat. Thanks for reading: Pencegahan Penyakit Malaria
Langganan:
Postingan (Atom)